Cari Tahu Jarak Kecepatan dan Pengereman yang Sesuai



Kecelakaan di jalan raya sering kali terjadi akibat kecepatan yang tidak terkontrol. Pengemudi terkadang tidak memperhatikan atau tidak menaati aturan kecepatan maksimal yang ditentukan di setiap jalan.  

Kendaaran yang dipacu dengan terlalu cepat dapat mempertinggi resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Hal ini karena kendaraa  yang dipacu dengan semakin cepat, maka jarak pengereman akan semakin jauh. Hal ini pun membuat semakin kecil kemungkinan untuk menghindar dari objek tabrak.

Dikutip dari kompas.com, Jusri Pulubuhu, Chief Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) memberikan sedikit saran. Jusri menyarankan agar pengemudi tahu pasti jarak pengereman.Dia mengatakan bahwa jarak pengereman ditentukan oleh banyak faktor.

Faktor – faktor tersebut antara lain kondisi permuakaan jalan, yaitu jalan kondsi basar atau kering. Yang berikutnya adalah kondisi ban. Perhatikan ban botak atau tidak sempurna kembangannya,karena ini dapat membuat lebih rendah gesekannya.

Faktor lainnya adalah jenis rem yang digunakan. “Antara mobil satu dan mobil lainnya, memiliki sistem pengerman atau jenis rem yang berbeda, ini akan ikut mempengaruhi jarak pengereman pula,” ujar Jusri. Hal lainnya yang wajib diperhatikan adalah bobot kendaraan, mobil atau sepeda motor, cuaca, waktu pengereman dan lokasi pengereman. 

Perangkat rem menjadi demikian penting dalam semua kendaraan. Namun ternyata rem mobil bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya apabila kita tidak benar pengoperasiannya sehingga terjadi kecelakaan. Bahkan pembalap kelas dunia pun mengakui bahwa ngerem adalah hal yang sulit dalam mengemudi, dan perlu latihan khusus. 

Membuat agar berhenti atau memperlambat kendaraannya yang sedang berjalan sangat kencang dengan aman dan tidak membahayakan dirinya dan orang lain.

Namun tidak hanya itu saja pemirsa yang membuat aman pengendara, ternyata ada caranya bukan asal rem saja kemudian berhenti. Ada jarak yang harus di mulai pengereman yang berbanding dengan kecepatan supaya kendaraan bisa berhenti dengan sempurna dan aman. 

Tidak mesti kecepatan tinggi langsung rem bisa berhenti tidak walaupun rem dengan ABS sekalipun juga memerlukan jarak pengereman.

Dengan system pengereman ABS misalnya, Sistem ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengundurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar.

Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa juga mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif. “Ini hitung berdasarkan tingkat ketinggian daratan dari permukaan laut. Di mana melakukan pengereman di daerah puncak dengan di Jakarta akan berbeda, karena pengaruh dari gaya gravitasi,” tutur Jusri.

Selain itu Jusri juga mengatakan bahwa Anda juga dapat menentukan jarak pengereman dengan waktu reaksi. Waktu reaksi ini ada dua jenis yaitu reaksi manusia (1 detik) dan mekanik atau sistem rem (0,5 detik)  jadi total  waktu pengereman adalah 2 detik setelah dibulatkan. 

Dengan mengetahui jarak aman, setidaknya kita dapat terhindar dari potensi kecelakaan. Hal ini penting apalagi biasanya pengemudi membawa mobil tidak selalu dalam kondisi fit sehingga respons atau refleksnya berkurang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

All New Toyota Alphard Hasil Modifikasi Eksklusif Kolaborasi

Inilah 5 Vitamin Terpenting Yang Di Butuhkan Tubuh Anda!

Toyota Masih Menjadi Yang Terlaris Di Tahun 2016 Ini, Mampu Capai Penjualan 314.678 Unit